Selamat Tahun Baru Islam 1442 Hijriyyah

Hijrah menjadi istilah yang banyak diperbincangkan di kalangan komunitas Muslim Indonesia dalam beberapa tahun terakhir belakangan. Di Indonesia secara tradisional frasa “hijrah” umumnya hanya muncul pada momentum tertentu. Biasanya di sekitar perayaan tahun baru Hijriyah. Tapi belakangan istilah tersebut beredar sehari-sehari menjadi bagian dari leksikon masyarakat umum, terutama di media sosial. 

Istilah “hijrah” sendiri diserap dari bahasa Arab “hajara” yang berarti “memutuskan”  (Ahmad Warson, Kamus Al-Munawwir, [Yogyakarta, Pustaka Progressif: 1984], halaman 1489). Ia juga bisa berarti berpisah atau meninggalkan. Dalam konteks sejarah penyebaran Islam, istilah ini dipakai untuk merujuk peristiwa migrasi komunitas Muslim dari Makkah ke kota lain. Wacana hijrah dalam doktrin Islam bermula dari peristiwa sejarah, migrasi komunitas Muslim di Kota Makkah menuju Kota Yatsrib pada 622 M.

Anjuran Amalan Sunah
Dikutip dari nu.or.id pula bahwa ada beberapa anjuran amalan sunah yang bisa dilakukan umat Muslim di bulan pertama dalam hitungan kalender Qamariyah ini.
Beberapa anjuran amalan sunah tersebut, di antaranya dengan puasa dan memperbanyak sedekah.
Selain itu, umat Islam Tanah Air juga bisa memulai sejumlah ritual ibadah awal tahun dan sepanjang bulan muharam, seperti puasa, dzikir, serta memperbanyak sedekah dan doa-doa. 
Kemudian, ada doa akhir tahun sudah bisa dilantunkan pada Jumat malam ini hingga Sabtu petang.
Sementara, Sabtu malam adalah momen pembacaan doa awal tahun.
Berikut doa akhir tahun dan doa awal tahun beserta artinya:
Doa Akhir Tahun
Adapun doa wirid yang dianjurkan Rasulullah SAW untuk dibaca di akhir tahun.
Dikutip juga dari nu.or.id, doa ini dimasukkan oleh Mufti Jakarta abad 19-20 Habib Utsman bin Yahya dalam karyanya Maslakul Akhyar sebagai berikut.

اَللَّهُمَّ مَا عَمِلْتُ مِنْ عَمَلٍ فِي هَذِهِ السَّنَةِ مَا نَهَيْتَنِي عَنْهُ وَلَمْ أَتُبْ مِنْه وَحَلُمْتَ فِيْها عَلَيَّ بِفَضْلِكَ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوبَتِي وَدَعَوْتَنِي إِلَى التَّوْبَةِ مِنْ بَعْدِ جَرَاءَتِي عَلَى مَعْصِيَتِكَ فَإِنِّي اسْتَغْفَرْتُكَ فَاغْفِرْلِي وَمَا عَمِلْتُ فِيْهَا مِمَّا تَرْضَى وَوَعَدْتَّنِي عَلَيْهِ الثّوَابَ فَأَسْئَلُكَ أَنْ تَتَقَبَّلَ مِنِّي وَلَا تَقْطَعْ رَجَائِ مِنْكَ يَا كَرِيْمُ

Tuhanku, aku meminta ampun atas perbuatanku di tahun ini yang termasuk Kau larang-sementara aku belum sempat bertobat, perbuatanku yang Kau maklumi karena kemurahan-Mu-sementara Kau mampu menyiksaku, dan perbuatan (dosa) yang Kau perintahkan untuk tobat-sementara aku menerjangnya yang berrarti mendurhakai-Mu.

Tuhanku, aku berharap Kau menerima perbuatanku yang Kau ridhai di tahun ini dan perbuatanku yang terjanjikan pahala-Mu. Janganlah pupuskan harapanku. Wahai Tuhan Yang Maha Pemurah.

Doa yang dibaca sebanyak 3 kali ini diharapkan menjadi akhir tahun yang baik. Semoga Allah menerima doa yang kita baca di akhir Dzulhijjah sekurang-kurangnya sebelum Maghrib hari ini. 

Doa Awal Tahun
Mufti Jakarta abad 19-20 Habib Utsman bin Yahya dalam kitab Maslakul Akhyar menyebutkan doa awal bulan Muharram.

“Yakni, doa masuknya tahun baru, dibaca tiga kali,” kata Habib Utsman.

Berikut ini lafal doanya.

اَللَّهُمَّ أَنْتَ الأَبَدِيُّ القَدِيمُ الأَوَّلُ وَعَلَى فَضْلِكَ العَظِيْمِ وَكَرِيْمِ جُوْدِكَ المُعَوَّلُ، وَهَذَا عَامٌ جَدِيْدٌ قَدْ أَقْبَلَ، أَسْأَلُكَ العِصْمَةَ فِيْهِ مِنَ الشَّيْطَانِ وَأَوْلِيَائِه، وَالعَوْنَ عَلَى هَذِهِ النَّفْسِ الأَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ، وَالاِشْتِغَالَ بِمَا يُقَرِّبُنِيْ إِلَيْكَ زُلْفَى يَا ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ

Tuhanku, Kau yang Abadi, Qadim, dan Awal. Dan atas karunia-Mu yang besar dan mulia kemurahan-Mu, Kau menjadi pintu harapan. Tahun baru ini sudah tiba. Aku berlindung kepada-Mu dari bujukan Iblis dan para walinya di tahun ini.

Aku pun meminta tolong-Mu dalam mengatasi nafsu yang kerap mendorongku berlaku jahat. Kepada-Mu, aku meminta aktivitas keseharian yang mendekatkanku pada rahmat-Mu. Wahai Tuhan Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan.

Memang tidak ada ketentuan kapan doa ini harus dibaca. Memang baiknya doa ini dibaca seusai melaksanakan sembahyang Maghrib pada malam pertama bulan Muharram. Semoga doa ini meringankan langkah kita menuju kebaikan dunia dan akhirat, sekurangnya setahun ke depan.

Alangkah baiknya kalau doa ini diiringi dengan amalan lainnya seperti puasa, khataman, sema’an Al-Quran, sedekah, atau aksi positif lainnya. Wallahu a’lam.

Comments

Popular posts from this blog

Puasa Tasu'a & Puasa Asyuro

Masa Kesetiaan Anggota (Makesta) PAC IPNU IPPNU Kapanewon Sentolo di Kompleks Masjid Al-Fajar Kemiri, Kaliagung, Sentolo

Badan Otonom NU